ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP PEMAHAMAN SWAMEDIKASI

Abstract

Kesehatan memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Gangguan kesehatan dapat menghambat kelancaran berbagai kegiatan yang dilakukan. Salah satu cara yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mencari bantuan dari pusat pelayanan kesehatan atau apotek adalah swamedikasi. Swamedikasi melibatkan penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter, yang umumnya tersedia di apotek atau toko obat.
Pengetahuan yang kurang tentang swamedikasi dapat membawa risiko kesalahan dalam pengobatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan swamedikasi, tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi, dan hubungan antara karakteristik sosiodemografi dengan pengetahuan swamedikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, dengan pengambilan sampel secara acak (random sampling) dari RT 08 Kelurahan Pasir Putih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 39,5%, melakukan swamedikasi, terutama pada kelompok usia dewasa. Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SMA/sederajat (59%) dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (38%). Penyakit demam merupakan keluhan yang sering ditangani dengan swamedikasi, terutama dengan durasi pengobatan selama 3 hari (54%). Sebagian besar informasi tentang obat diperoleh melalui iklan (28%), dan pembelian obat umumnya dilakukan di apotek (55%).
Dalam hal pengetahuan swamedikasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa 11,4% responden memiliki pengetahua8n baik, 45,6% memiliki pengetahuan cukup, dan 43% memiliki pengetahuan kurang. Analisis korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan antara tingkat sosiodemografi dan pengetahuan swamedikasi pada masyarakat di RT 08.
Kata Kunci: Swamedikasi, Sosiodemografi, Pengetahuan.